
Jangan Marah
Adik-adik, siapa di sini yang pernah marah? Marah adalah perasaan yang wajar, tapi Islam mengajarkan kita untuk tidak sering marah. Kenapa? Karena ketika kita marah, kita bisa menyakiti orang lain, baik dengan perkataan maupun perbuatan. Rasulullah SAW mengajarkan kita agar tidak mudah marah dan lebih baik bersabar. Yuk, kita belajar tentang bagaimana caranya supaya kita bisa mengendalikan diri dan tidak mudah marah!
Apa yang Terjadi Ketika Kita Marah?
Saat kita marah, kita merasa kesal atau tidak suka dengan sesuatu. Terkadang, ketika marah, kita bisa berkata kasar atau melakukan hal-hal yang membuat orang lain sedih. Padahal, jika kita bisa menahan marah, kita akan lebih tenang dan bisa menyelesaikan masalah dengan baik.
Dalil Al-Qur'an:
Allah berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 134:
"(Yaitu) orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan."
Ayat ini mengajarkan kita untuk menahan amarah dan selalu memaafkan orang lain. Dengan begitu, Allah akan mencintai kita.
Hadits Tentang Jangan Marah
Suatu hari, ada seorang sahabat yang meminta nasihat kepada Rasulullah SAW, dan beliau memberikan nasihat yang sangat sederhana tapi penuh makna.
Hadits:
Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah SAW: "Berilah aku nasihat." Rasulullah SAW bersabda: "Jangan marah." (HR. Bukhari)
Nasihat ini mengajarkan bahwa menahan marah adalah salah satu hal yang penting dalam Islam. Ketika kita marah, kita bisa kehilangan kendali dan berbuat sesuatu yang buruk.
Bagaimana Caranya Mengendalikan Marah?
- Diam dan Tenang, ketika kita mulai merasa marah, cobalah untuk diam sejenak dan tarik napas dalam-dalam. Berdiam diri sejenak akan membantu kita menenangkan hati dan pikiran.
- Mengucapkan Ta'awudz, Saat kita merasa marah, kita bisa segera membaca “A'udzu billahi minasy-syaithanir rajim” yang artinya "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk." Membaca ta'awudz akan membantu kita mengingat Allah dan menenangkan hati.
- Duduk atau Berbaring, Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk mengubah posisi tubuh saat marah. Jika sedang berdiri, duduklah. Jika masih marah, berbaringlah. Ini adalah cara agar kita bisa lebih tenang.
- Berwudhu, air wudhu bisa menyejukkan hati yang sedang panas karena marah. Rasulullah SAW menyarankan agar kita berwudhu jika sedang marah, karena marah itu berasal dari setan yang diciptakan dari api, dan air bisa memadamkannya.
Contoh Menahan Marah
- Teman Mengambil Mainan: Jika ada teman yang mengambil mainan tanpa izin, jangan langsung marah. Cobalah untuk berbicara baik-baik dan meminta kembali mainan itu.
- Ada yang Mengganggu: Saat ada teman yang mengganggu, jangan membalas dengan kemarahan. Sebaliknya, katakan dengan sopan agar mereka berhenti mengganggu.
- Tidak Mendapatkan Giliran: Jika kamu tidak mendapatkan giliran bermain atau bermain lebih dulu, jangan marah. Bersabarlah dan tunggu giliranmu dengan tenang.
Keutamaan Menahan Marah
- Dicintai Allah, orang yang bisa menahan amarahnya adalah orang yang dicintai oleh Allah. Allah menyukai hamba-Nya yang bersabar dan tidak mudah marah.
- Membuat Teman Senang, jika kita bisa menahan marah, teman-teman kita akan lebih nyaman bermain dengan kita. Mereka akan melihat kita sebagai anak yang sabar dan tidak mudah tersinggung.
- Menghindari Masalah, ketika kita tidak marah, kita bisa menyelesaikan masalah dengan baik. Marah hanya akan membuat masalah menjadi lebih besar, tapi dengan menahan marah, kita bisa berpikir lebih jernih.
Kesimpulan
Adik-adik, marah itu bisa membuat kita dan orang lain merasa tidak nyaman. Islam mengajarkan kita untuk menahan amarah dan bersabar. Ketika kita bisa mengendalikan marah, kita akan menjadi anak yang lebih tenang, disukai teman-teman, dan dicintai oleh Allah. Jadi, mari kita belajar untuk menahan marah dan selalu bersikap sabar!